21 Jun 2025 | Dilihat: 87 Kali

Trump Beri Batas Waktu 2 Minggu untuk Iran

noeh21
Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan pada hari Kamis bahwa Presiden Donald Trump akan membuat keputusan mengenai keterlibatan AS dalam konflik Israel dengan Iran dalam dua minggu ke depan. (Getty Images)
      
IJN | Presiden Donald Trump memberikan ultimatum maksimal dua minggu kepada Iran untuk menghindari serangan udara Amerika Serikat di tengah meningkatnya eskalasi konflik Iran-Israel.

"Saya memberi mereka periode waktu, dan saya akan katakan dua minggu adalah maksimalnya," kata Trump kepada wartawan saat ditanya apakah dia bisa memutuskan menyerang Iran sebelum tenggat tersebut.

Dia menambahkan, seperti dilansir CNA dan Arab News, tujuannya adalah "melihat apakah orang-orang akan sadar atau tidak.

Pernyataan Trump ini muncul saat menteri luar negeri Liga Arab berkumpul di Istanbul untuk membahas perang yang meningkat antara Iran dan Israel. Ini bersamaan dengan pertemuan akhir pekan OKI yang juga akan mendiskusikan krisis udara Israel-Iran yang dimulai seminggu lalu.

Trump menolak upaya diplomatik Eropa untuk mengakhiri konflik dan menyatakan akan "sangat sulit" meminta Israel menghentikan serangannya.

"Iran tidak ingin berbicara dengan Eropa. Mereka ingin berbicara dengan kami. Eropa tidak akan bisa membantu dalam hal ini," Trump mengklaim.

Israel mengklaim telah menunda program nuklir Iran setidaknya dua tahun melalui serangannya.

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar menyatakan, "Menurut penilaian yang kami dengar, kami sudah menunda setidaknya dua atau tiga tahun kemungkinan mereka memiliki bom nuklir."

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, yang bertemu dengan rekan-rekannya dari Inggris, Prancis, dan Jerman di Jenewa, mengatakan Teheran siap "mempertimbangkan diplomasi" lagi hanya jika "agresi Israel dihentikan."

Araghchi akan hadir dan berbicara dalam pertemuan OKI yang melibatkan sekitar 40 menteri luar negeri.

Sejak Israel meluncurkan agresinya pada 13 Juni dengan menargetkan situs nuklir dan militer tetapi juga mengenai area pemukiman, Iran telah merespons dengan serangan balasan. Otoritas Israel menyebut serangan Iran menewaskan setidaknya 25 orang.

Sebuah rumah sakit di kota pelabuhan Israel Haifa melaporkan 19 orang terluka, termasuk satu orang dalam kondisi serius, setelah serangan Iran terbaru.

Iran menyatakan serangan Israel telah menewaskan setidaknya 224 orang, termasuk komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil.

Organisasi non-pemerintah berbasis AS, Human Rights Activists News Agency, memberikan angka korban berdasarkan sumber dan laporan media mereka, menyebutkan setidaknya 657 orang tewas di Iran, termasuk 263 warga sipil.

Sementara itu, pejabat Angkatan Laut AS mengatakan sebuah kapal induk akan dipindahkan lebih dekat ke Timur Tengah minggu depan, menjadikannya yang ketiga di atau dekat wilayah tersebut.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan konfrontasi yang meningkat ini dengan cepat mencapai "titik tidak bisa kembali", mengatakan "kegilaan ini harus berakhir sesegera mungkin."

Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy menyebut ini sebagai "momen berbahaya" dan menekankan pentingnya mencegah eskalasi regional konflik ini.

Sumber : Inews
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas