IJN - Aceh SIngkil | Pemkab Aceh Singkil menjalin kemintraan dengan UNICEF, mitra loka dan perkumpulan Flower Aceh, dalam rangka menekan angka masalah malnutrisi. Kerjasama digelar di Opp Room Kantor Bupati setempat, Kamis 7 Fabruari 2019.
Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid, saat membuka pertemuan kick off kemitraan tersebut menyampaikan, dirinya mengapresiasi UNICEF yang telah mengagas kegiatan sektor kesehatan, dalam konsep komitmen bersama untuk pengurangan Malnutrisi dan Stunting.
"Ini merupakan tindak lanjut dari program Pemerintah Aceh dengan sasaran utama 4 Kabupaten/Kota yakni, Sabang, Aceh Jaya, Aceh Singkil, dan Simeulue melalui Program "IKEA ACEH PROJECT" yang akan dilaksanakan selama 2 tahun dimulai 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2020," ucap Bupati.
Apalagi sampai awal Februari, ini jumlah balita stunting Kabupaten Aceh Singkil disebut mencapai 633, terdiri dari balita sangat pendek sebanyak 263 dan balita pendek 370 anak. Dari data 9.000 balita usia 0-5 tahun.
Dengan data tersebu, menunjukkan, stunting masih menjadi masalah kesehatan yang tinggi dimasyarakat di Aceh, khususnya Aceh Singkil. "Perlu upaya lebih serius dari berbagai pihak untuk mempercepat penurunan angka stunting," ujar Bupati.
Sementara Andi Yoga Tama dari UNICEF Aceh mengatakan, untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan, dan mendorong pihak Posyandu didesa, perlu adanya strategi serta kebijakan mendukung pelaksanaan program penurunan angka malnutrisi dan stunting di Aceh Singkil.
Sebagai salah satu lembaga PBB yang bekerja di Indonesia, UNICEF mempromosikan hak dan kesejahteraan setiap anak, dalam segala kegiatannya.
Usai kegiatan pertemuan, para peserta bersama dengan pihak Pemkab Aceh Singkil, UNICEF, mitra lokal dan perkumpulan flower Aceh, melakukan deklarasi mempercepat upaya pencegahan stunting dengan membubuhkan tanda tangan dipapan deklarasi.
Penulis : Erwan
Editor : Hidayat S