IJN - Jakarta | Bukan hanya dampak langsung terhadap paru-paru, pengunaan rokok elektrik (Vape) juga dapat memperburuk kondisi jantung dan pembuluh darah.
"Rokok elektrik berimplikasi buruk terhadap kesehatan jantung," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Ario Soeryo Kuncoro. Terkait, rokok elektrik sama berbahayanya dengan rokok konvensional.
Penelitian menunjukkan, orang yang menggunakan vape meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 56 persen, stroke 30 persen, dan serangan jantung koroner 10 persen.
Orang yang menggunakan rokok konvensional memiliki risiko 2,7 kali lipat lebih tinggi dari pada wanita yang merokok. Sementara pengguna rokok elektrik 1,7 hingga dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan jantung yang tidak merokok elektrik.
"Meskipun kesannya lebih rendah, tetapi bukankah ini layak, itu saja. Risikonya pun cukup besar dan ini tidak tergantung pada apakah dia merokok setiap hari atau tidak, setiap kali terekspose dan durasi cukup panjang dia punya itu," tutur Ario yang berpraktik di Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita.
Selain nikotin, lanjut Ario, vape juga mengandung zat lain yang dapat dihirup, zat khusus yang memberikan rasa dan aroma. Ini dapat merusak sel endotel di pembuluh darah. Pilih ini dalam bahasa Inggris.
"Jika sel endotel menyebabkan kerusakan darah tinggi, jantung koroner akut, penyumbatan pembuluh darah akut yang dapat menimbulkan kematian," ucap Ario.
CNN