07 Okt 2019 | Dilihat: 989 Kali

Sungguh Terpuji, Pak Dudy Sudah Salurkan 9 Ribu Nasi Bungkus Gratis

noeh21
Nasi gratis disediakan kepada orang yang membutuhkan. Foto: IJN
      
IJN - Bandung | Nyaris tanpa terasa, memasuki satu tahun pada 12 Oktober tahun ini, Nasi Gratis (NasGrat)  telah berhasil menyalurkan sedikitnya 9 ribu boks nasi gratis kepada pihak yang membutuhkan.

Ditemui Senin, 7 Oktober 2019, penggagas Nasgrat Dudy Supriyadi, mengatakan bahwa dirinya bersama istri memasak setiap hari 30 hingga 50 boks/bungkus NasGrat.

"Dikemas menggunakan dus, dibungkus kertas ataupun menggunakan mika plastik lengkap dengan lauk dan air mineralnya," papar Dudy.

Bermula dari keprihatinan banyaknya pedagang, pekerja keliling, pemulung dan pengamen yang lewat depan rumahnya, sesekali mereka mampir di depan warungnya, mencari minuman bahkan makanan ringan.

"Saat saya tanya apakah belum sarapan, iya saya belum sarapan, lumayan lapar dan haus pak, sudah keliling tapi belum dapat pelanggan," kata Dudy menceritakan pengalamannya saat melayani seorang penjahit keliling.

Beranjak dari pengalaman itulah,  pada tanggal 12 Oktober 2018 lalu ia dan istrinya tergerak hatinya dan mencoba memasak nasi gratis sebanyak 20 bungkus, kemudian bertambah 30, 50 sampai 70 boks/bungkus setiap harinya, terutama di hari Jumat yang jumlahnya lebih banyak.

Dimulai dengan menggunakan etalase kecil di atas meja reyot bekas tempat komputer bekas kebanjiran beberapa waktu lalu, sehingga dikhawatirkan meja tersebut roboh karena kayu yang keropos.

Akhirnya sejumlah donatur berdatangan dan memberikan sedikit penghasilan mereka, salah satunya NasGrat disimpan di etalase yang dilengkapi spanduk. Alhasil, penyajian NasGrat terlihat lebih rapi dan bersih.

Seiring bertambahnya waktu, para penerima NasGrat pun bertambah, ada di antara mereka yang menginginkan agar nasinya lebih banyak. Katanya, sarapan pagi mereka bisa menahan lapar sampai siang hari.

"Pak kalau bisa nasinya lebih banyak jadi sarapan cukup sekali tapi kuat sampai sore," ucap Dudy menirukan permintaan salah seorang pedagang tahu Sumedang asal Cicalengka.

Dudy pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur yang sudah membantunya, baik dalam bentuk uang, bahan makanan, seperti beras, tahu tempe, maupun dalam bentuk nasi bungkus yang sudah jadi, sehingga sehari bisa mencapai 30-70 boks/bungkus yang dapat diambil langsung oleh mereka yang ingin makan.

Sementara  ungkap Dudy, pada bulan Ramadhan tahun 2018 lalu NasGrat ini diubah pola nya menjadi tajil gratis. Kini penyaluran NasGrat pun sudah punya motto "Siapapun Boleh ambil-Boleh isi".

Dudy berharap program NasGrat ini bisa tumbuh dan berkembang di tempat lain. Tujuannya, semakin banyak NasGrat semakin banyak pula orang yang tertolong untuk bisa mendapatkan nasi yang siap makan.

Harapan Dudy lainnya, program penyaluran  NasGrat ini bisa menjadi pola subsidi bagi mereka yang sudah tersedia makanan di rumahnya, kemudian berbagi berkah berupa menyimpan makanan di etalase NasGrat.

Nasi gratis ini berada di Komplek Bumi Panyileukan Blok q4 No. 5 Cibiru Bandung. HP 08179208620, juga diharapkan dapat berlanjut terus, sehingga dapat memberi manfaat bagi yang memerlukan.

Pada acara setahun NasGrat, Sabtu 12 Oktober 2019, dijadwalkan akan diisi dengan doa dan makan bersama para pemulung, pedagang dan pekerja keliling, anak yatim,  para donatur, jurnalis termasuk para peliput dan para tetangga terdekat. Harapannya, antara penerima dan pemberi NasGrat dapat bersilaturahmi dan bertatap muka.

"Senang saja saya berbagi. Tidak ada yang lain," ungkap Dudy yang berbicara soal motivasinya. "Tanpa terasa dalam setahun sudah tersalur 9 ribuan boks NasGrat. Malah hati ini entah kenapa, tambah plong, rasanya."

Penulis: Harri Safiari