IJN - Jakarta | Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan ada 7 bidang yang dibahas dalam Kongres Umat Islam Indonesia ke-7 di Bangka Belitung, akhir bulan ini. MUI juga menyoroti pertanyaan umat yang membandingkan kasus penghinaan terhadap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan Nabi.
Wasekjen MUI Bidang Ukhuwah Islamiyah Zaitun Rasmin mengatakan, bidang-bidang yang akan dibahas itu yakni politik, ekonomi, hukum, pendidikan, dan budaya, agama, tentang media, pilantropis Islam/organisasi sosial. Selain itu, nanti juga ada tambahan rekomendasi.
"Tujuh bidang ini diharapkan dapat memaksimalkan pembahasan pada tema, dimana polanya sederhana. Melihat kenyataan yang senjang seperti apa, idealnya seperti apa dan solusinya apa. Jadi menemukan kenyataan dulu, lalu kemudian harusnya seperti apa, kemudian strategi untuk mencapai itu," kata Zaitun.
Hal itu disampaikan dalam konferensi pers di Kantor MUI Pusat, Jalan Proklamasi Nomor 51, Jakarta Pusat, Jum'at 7 Februari 2020.
Zaitun yang merupakan Ketua Kongres Umat Islam Indonesia Bangka Belitung itu lalu mencontohkan penegakan hukum. Zaitun mengatakan masih banyak catatan pihaknya dan rintihan umat tentang kebijakan hukum.
"Misalnya kemarin heboh dengan ditangkapnya penghina Bu Risma, tentu kita setuju dengan paparannya, siapapun yang melanggar hukum harus diadili, dan seterusnya. Tapi umat juga bertanya bagaimana penghina nabi? Yang mana sama-sama ada landasan hukumnya," ujarnya.
"Di negeri kita ini yang menghina person ada hukum, yang menghina agama ada hukumnya juga, dan menghina nabi itu jelas menghina agama. Itu hanya sekedar contoh."
Zaitun mengatakan kongres ini pada intinya meningkatkan peran umat dengan strategi yang lebih tepat untuk kemajuan NKRI. Pihaknya ingin kehidupan yang benar-benar beradab dapat dijaga di negeri ini.
"Termasuknya isu yang penting pada hari ini, misalnya yang paling aktual tentang saudara-saudara kita yang dievakuasi dari Wuhan. Inikan terjadi pro kontra di tempat karantina, inikan jadi perhatian juga."
"Yang kedua polemik pemulangan saudara-saudara kita yang pernah terkena pengaruh ISIS, yang saya tak tahu persisnya, saya lihat wawancara BBC juga mereka sudah tobat, ini WNI, itu bagaimana sebaiknya. Ini tidak bisa sepintas saja, perlu perhatian yang cukup. Agar kita benar-benar menjadi bangsa yang beradab, disamping bangsa yang maju," tuturnya.
Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ketujuh akan digelar di Bangka Belitung (Babel) pada 26-29 Februari 2020. Kongres itu mengangkat tema 'Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia dalam mewujudkan NKRI yang Maju, Adil, dan Beradab'.
Detik