IJN - Subulussalam | Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Subulussalam, H. Sairun, S. Ag terus melakukan pembenahan untuk meningkatkan mutu dan disiplin para tenaga didik di sana.
Sebelumnya, Sairun menekankan kepada seluruh Kepala Sekolah mulai SD sampai SMP untuk memberlakukan absen elektronik di setiap sekolah. Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya oknum guru yang malas masuk mengajar seperti yang sering disampaikan kepala sekolah. Menurut pengakuan Sairun, saat ini sekolah yang sudah menggunakan fingerprint sudah mencapai 40 persen. Sementara sisanya masih dalam proses untuk pemasangan.
Tak hanya itu, usai upacara peringatan hari pendidikan daerah ke 60 yang dipusatkan dilapangan Beringin, Senin 2 September 2019, Walikota dan Wakil Walikota Subulussalam memasangkan secara simbolis logo Tut Wuri Handayani di lengan baju dua orang guru.
Menurut Sairun, pemasangan logo Tut Wuri Handayani di baju guru itu diterapkan kepada kepala sekolah dan guru dilingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Kebijakan itu ia lakukan untuk memperjelas identitas sebagai tenaga pendidik dengan PNS di SKPK lainnya. Selain itu tambah Sairun, pemasangan logo tersebut juga untuk menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap profesi sebagai guru.
" Kalau dulu yang memakai logo Tut Wuri Handayani hanya siswa. Dengan kebijakan ini maka seluruh guru mulai dari PNS sampai dengan guru kontrak kita perintahkan untuk memasang logo Tut Wuri Handayani di lengan baju masing-masing " kata Sairun.
Penulis : AB