15 Feb 2021 | Dilihat: 518 Kali
Ini Upah Zul Alimin, Jasa Guru Bantu dan Penjaga Sekolah Selama 15 Tahun
Zul Alimin, penjaga sekolah SD Negeri 6 Kecamatan Salang, Kabupaten Simeulue. Foto Jen
IJN - Simeulue | Pahlawan tanpa tanda jasa, sepertinya masih cocok disematkan kepada Zul Alimin (56) Warga Desa Karya Bakti, Kecamatan Salang, Kabupaten Simeulue.
Bagaimana tidak, selama 15 tahun mengabdi sebagai guru bantu dan penjaga Sekolah SD 6 Kecamatan Salang sejak tahun 2002 lalu, ia hanya mendapat upah Rp 200 ribu perbulan.
Zul Alimin, mengisahkan, pertama pada tahun 2002 ia diminta bekerja di Sekolah itu sebagai guru bantu, lantaran pada masa itu masih sangat minim tenaga pendidik. Sekitar 4 tahun mengabdi sebagai guru bantu, ia sempat berhenti bekerja lantaran musibah Tsunami yang menghantam Aceh.
"Tahun 2005 saya dipanggil kembali sama Komite Sekolah, Kepala Sekolah dan Kepala Desa, untuk bekerja kembali tapi sebagai penjaga Sekolah bukan lagi guru," Ungkap Zul Alimin, saat dihampiri media ini di kediamannya (Rumah Dinas) di lingkungan sekolah tempat ia bekerja.
Karena saat itu ada kesepakatan upahnya akan dinaikan maka ia pun kembali mau bekerja. Tetapi, janji - janji menaikan upahnya hanya mimpi belaka. 15 tahun mengabdi hanya diupah Rp 200 ribu.
"Mau gak mau, karena ini sudah menjadi tanggung jawab saya kepada pemerintah," Katanya lirih.
Beberapa kesempatan seperti pemutihan menjadi PNS dan Tenaga Kontrak telah ia lalui, namun kesempatan tersebut belum berpihak kepada dirinya. Hingga kini ia masih menyandang status sebagai Bakti murni.
Besar harapannya, agar pemerintah daerah setempat memperhatikan statusnya. Agar upahnya pun bisa mencukupi kebutuhan hari - hari.
"Harapan saya kalau pun gak jadi PNS supaya saya diangkat menjadi tenaga kontrak," Katanya.
Dengan harga kebutuhan saat ini yang melambung, sama sekali upahnya tidak mencukupi kebutuhan keluarga. Untuk mencukupinya, Zul Alimin, bekerja di Kebun dan Sawah untuk mencari tambahan belanja.(Jen)