28 Jan 2019 | Dilihat: 2799 Kali

Laskar PDIP Dan Pendukung Capres Nomor 01 Bentrok Dengan Warga

noeh21
Para pendukung Paslon 01 dan Laskar PDIP terlibat bentrok dengan warga. Foto: IJN
      
IJN - Yogyakarta | Pendukung Calon Presiden nomor urut 01 terlibat bentrokan dengan warga dan Komunitas Parkir Wisata Ngabean, Ahad 27 Januari 2019 (kemarin). Bentrokan berawal ketika rombongan pendukung Jokowi-Ma'ruf itu melakukan konvoi di sepanjang jalan Wachid Hasyim Kecamatan Ngampilan.

Bentrokan terjadi sekitar pukul 15.15 WIB di Simpang Empat Ngabean Kecamatan Ngampilan, Yogyakarta., diduga karena warga terpancing dengan tindakan membuat keributan dengan cara menggeber kendaraan saat melintas di kawasan tersebut.

Sebelumnya diketahui, pada 14.10 WIB, kelompok massa pendukung paslon 01 membubarkan diri dari kegiatan deklarasi dukungan di Mandala Krida Yogyakarta dengan cara berkonvoi ke masing-masing basis massa mereka.

Pukul 15.15 WIB di Jakan Wachid Hasyim Kecamatan Ngampilan, mereka melintas ke arah utara lebih kurang 10 (sepuluh) kendaraan bermotor seraya menggeber kendaraan di sepanjang jalan dengan tujuan memancing suasana di sekitar kawasan parkir Ngabean yang notabene komunitas parkir merupakan massa pendukung paslon nomor urut 02 (massa PPP Kithah).

Massa pendukung paslon 01 ada yang mengaku terkena lemparan, sehingga semakin terpancing emosinya dan kebanyakan massa dari Kampung Ngampilan. Massa yang terlibat bentrok antara lain yaitu; Laskar Baju Ningrat dengan kekuatan massa sekitar 200 orang yang diketuai (korlap) Edi Wintolo dan Adit Jiteng. Kemudian Laskar Banteng Muda Militan (BBM) yang dipimpin Hasta Sidat dengan massa sekitar 100 orang.

Bukan hanya itu, disana juga terdapat Laskar Randu Alas yang dipimpin (korlap) Briko dengan jumlah massa lebih kurang sekitar 200 orang, yang bergabung dengan Laskar Bajuningrat.

Sekira pukul 16.25 WIB, perwakilan dari Laskar PDI-P diwakili Emanuel Ardy Prasetyo dan Foki Andrianto S.Ip dipanggil oleh Kabag Ops Polresta Yogyakarta. Mereka dipanggil untuk melihat dari dekat di parkiran Ngabean, disana ditunjukkan bahwa di parkiran Ngabean tidak ada massa GPK Khitah, yang berkumpul disana hanya wisatawan dan aparat yang berjaga.

Hingga pukul 16.55 WIB, massa dari simpatisan PDIP terlihat masih berkumpul di Jalan Letjen Suprapto, mereka menuntut pihak kepolisian agar mengosongkan Parkir Ngabean dari Massa PPP Kithah. Perwakilan Laskar PDIP dan perwakilan Laskar Tentara Langit kemudian dimediasi oleh Kapolsek Ngampilan, Danramil Ngampilan dengan cara dipertemukan Fuad Andreago selaku Pembina GPK Kithah.

Hasil mediasi itu kemudian disepakati, Fuad akan menarik Mundur komunitas parkir Ngabean (massa PPP Kithah) untuk tidak terlihat lagi dari Jalan Letjend Suprapto. Sedangkan Laskar PDIP juga diperintahkan segera membubarkan diri.

Kawasan tersebut kemudian diambil alih aparat untuk diamankan agar tidak lagi terjadi tawuran antara pendukung Jokowi-Ma'ruf yang menyusahkan warga setempat. Berita tersebut menjadi heboh karena pelaku tawuran merupakan pengikut dari orang yang mengaku cinta NKRI, apalagi kejadiannya juga di depan sebuah masjid.

Penulis : RS
Editor  : Hidayat S
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas