01 Okt 2023 | Dilihat: 195 Kali

Majelis Syuro PBB Usung Yusril Cawapres Prabowo: Kita Tunggu Sikap Jokowi

noeh21
Ketua Majelis Syuro PBB Masrur Anhar. (Rumondang/detikcom)
      
IJN - Jakarta | Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Masrur Anhar mengatakan ingin mengusung Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra sebagai bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. 

Masrur menunggu sikap dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Yusril bakal cawapres Prabowo.

Hal itu dikatakan Masrur dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Majelis Syuro dan Majelis Pertimbangan Wilayah Partai Bulan Bintang di kawasan Jakarta Timur, Sabtu 30 September 2023.

"Pernah diucapkan oleh Bapak Presiden pada waktu rakornas di Kelapa Gading, ketika itu bulan Januari. Beliau mengatakan saya setuju andai kata Prof Dr Yusril dicalonkan bakal calon presiden, dan itu bukan diucapkan sekali, berkali-kali dalam satu pidato," ujar Masrur di hadapan para kader.

Masrur mengatakan partainya bakal berusaha keras untuk membawa Yusril menjadi pendamping Prabowo. Dia menyatakan pun tak akan menyerah sampai waktu pendaftaran capres-cawapres dibuka.

"Salah satu syarat yang harus kita perjuangkan dalam rangka meng-golkan, dalam rangka memperjuangkan, dalam rangka mendorong ketua umum kita menjadi cawapres adalah kita bekerja terus, bergerak terus sampai titik akhir pendaftaran," ucapnya.

"Jadi sebelum pendaftaran ditutup, maka peluang otonom kita menjadi cawapres masih terbuka lebar. Harus kita yakinkan kepada diri kita, tanpa koma," lanjutnya.

Lebih lanjut, Masrur optimis mengusung Yusril menjadi pendamping Prabowo, sebab menurutnya Yusril telah mendapat dukungan dari Jokowi. Karena itu Masrur menyebut kini tinggal menunggu tanggapan dari Jokowi.

"Pak Yusril menjadi cawapres, berhasil diantarkan ke Istana. Nggak susah. Kita tinggal menunggu bagaimana sikap atau bagaimana tanggapan Pak Jokowi, Pak Lurah kita," sebutnya.

Dia lantas berharap dapat bertemu dengan Jokowi. Tujuannya, lanjut dia, untuk mengingatkan terkait dukungan yang pernah disampaikan Jokowi kala itu.

"Kan dulu beliau mengatakan syaratnya kalau ada kendaraan yang mencapai 20 persen. Sekarang sudah ada persen gabungan antara Golkar, PAN, serta Gerindra," ucapnya.

"Sudah lebih, jadi sebetulnya kalau pakai hitung-hitungan kita tidak ada alasan lain selain Pak Yusril yang menjadi cawapres yang mendampingi Pak Prabowo Subianto," pungkasnya.




Sumber : Detik.com
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas