29 Mar 2020 | Dilihat: 2109 Kali

Soal Kuburan Massal, DPRA Nilai Jubir Pemerintah Aceh Sebar Horor ke Masyarakat

noeh21
Foto: Iskandar Al-Farlaky
      
IJN - Banda Aceh | Sekretaris Komisi V DPR Aceh, Iskandar Usman Al-Farlaky, menilai statemen Jubir gugus Covid-19 tentang persiapan kuburan massal dari Pemerintah Aceh untuk bakal calon pasien Corona yang akan meninggal sangat tidak etis dan tidak beretika.

Iskandar meminta plt gubernur Aceh segera mencari pengganti SAG sebagai jubir Covid-19. “Itu tak beretika dan sangat tidak layak. Komunikasinya sangat buruk. Harusnya hal-hal seperti itu tidak layak digaungkan, statemen itu membuat pasien yang sakit lebih sakit lagi terdampak psikologisnya," kata Iskandar Al-Farlaky.

Pemerintah Aceh, kata Iskandar, harusnya menjalankan fungsinya sebagai pelayan rakyat dengan memberi rasa optimis bagi masyarakat dalam berperang bersama melawan wabah Corona.

“Perlu dicatat, terpapar Corona itu bukan aib. Siapa saja bisa tertular dan tugas pemerintah untuk menjaga warganya supaya tetap aman dan nyaman sambil menjaga diri di rumah,” ujarnya.

Politisi Muda Partai Aceh itu menyayangkan apa yang disampaikan Jubir Covid-19 Pemerintah Aceh yang dinilai merupakan kesalahan fatal.

“Ia (SAG) menyebar horor kepada seluruh masyarakat Aceh. Ini tercatat dalam sejarah dunia, pemerintah yang terang-terangan menyebar teror,” tegas Iskandar.

Iskandar meminta Eksekutif melakukan iktiar sekuat tenaga dalam melawan wabah Corona di Aceh. "Daerah kita belum separah dibandingkan dengan daerah lainnya. Kita optimis bisa melalui wabah ini dengan baik. Legislatif menawarkan kerjasama dengan eksekutif untuk bergandengan tangan,” ungkap putra Perlak Acrh Timur tersebut.

Iskandar juga menilai, pernyataan tersebut merupakan bentuk ketidaksiapan atau keputusasaan Pemerintah Aceh dalam menghadapi penyebaran covod 19.

"Kita diwajibkan berikhtiar, Allah Swt yang akan menentukan segalanya. Jangan belum apa-apa sudah pasrah atas keadaan ini, " pungkas Al-Farlaky.
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas