IJN - Sabang | Festival Ujung Barat yang digelar di Desa Wisata Jaboi Sabang sejak 10-11 Desember 2022 sukses digelar. Penutupan itu juga ditandai dengan penampilan penyanyi eks Indonesian Idol, Firman Siagian.
Tak hanya dari warga, selama event itu berlangsung juga mendapat antusias dari wisatawan asing asal Prancis dan Amerika yang sedang berada di Sabang. Mereka juga ikut menikmati permainan tradisional berupa egkrang, yaitu permainan dengan berjalan menggunakan batok kelapa dan seutas tali rapia.
Terlihat, mereka juga menikmati jajanan di event tersebut seperti kopi, kue tradisional dan membeli beberapa kerajinan produk dari desa wisata di Sabang.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Almuniza Kamal melalui Kabid Pemasaran, T Hendra Faisal mengatakan, pihaknya memang saat ini fokus untuk mengembangkan event di desa wisata, salah satunya di Desa Wisata Jaboi melalui Festival Ujung Barat yang sukses digelar.
“Festival Ujung Barat ini jadi momentum kita untuk mengembangkan desa wisata melalui kearifan lokalnya. Dan kegiatan ini juga mampu menarik wisatawan asing,” ujar Hendra Faisal saat menutup event Festival Ujung Barat di Jaboi, Sabang, Minggu malam, 11 Desember 2022.
Ia menjelaskan, perubahan perjalanan wisatawan dari pariwisata massal (mass tourism) ke pariwisata alternatif (alternatve tourism) harus dijadikan batu pijakan untuk menyiapkan hingga mengembangkan potensi desa wisata untuk menyambut perubahan tersebut.
Tentu, kata dia, pengembangan itu harus sesuai dengan kearifan lokal setempat dan tanpa meninggalkan budaya dan keseniannya. Menurutnya sudah bayak contoh di Indonesia yang dimana event desa wisata itu bisa maju dengan menampilkan kearifan lokalnya.
“Kolaborasi dan inovasi jadi kunci untuk pengembangan desa wisata. Tentunya dengan menjunjung nilai-nilai budaya, seperti tagline kita ‘Lestarikan Budaya, Majukan Pariwisata’,” katanya.
Sementara itu seorang wisatawan asing dari Amerika, Peter mengakui baru pertama kali berkunjung ke Sabang dan mendapat sambutan yang hangat dari warga setempat. Ia juga menyebut permainan tradisional itu cukup menarik meskipun dirinya susah payah untuk menggunakan egkrang.
“This is my first time coming here. Its very excited, you can see that I was playing traditional games? and its very difficult, but I like it (Saya baru pertama kali ke sini. Ini cukup menarik, anda lihat saya tadi seperti kesulitan untuk bermain itu (egkrang), tetapi saya suka),” kata Peter.
Selain permainan egkrang, dalam event itu juga banyak permainan tradisional seperti tarik tambang, layang klueng dan lainnya. Juga ada atraksi budaya lokal yang ditampilkan selama event itu berlangsung.
Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi menyebutkan, permainan tradisional itu merupakan bagian dari Ujung Barat Festival, dengan tujuan mempromosikan potensi wisata melalui nilai-nilai tradisional dan kearifan lokal.
"Ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Ujung Barat Festival, sebagai upaya mempromosikan keunggulan desa-desa wisata yang ada di Sabang, salah satunya melalui permainan tradisional ini” kata Reza Fahlevi.
Lebih lanjut dikatakan, potensi pariwisata yang ada di Sabang tidak hanya berupa wisata bahari saja, melainkan juga berasal dari berbagai potensi lainnya yang bisa digali seperti tradisi, budaya, sejarah, dan sebagainya.
"Saya pikir kegiatan-kegiatan seperti ini harus terus ada di Sabang untuk menambah daya tarik bagi wisawatan. Sabang ini punya banyak sekali daya tarik, tapi mungkin yang selama ini lebih dikenal bahari nya, padahal bukan itu saja, ada banyak hal yang bisa dikembangkan lagi seperti dari sisi tradisi, budaya, sejarah," ujarnya. [Red]