IJN - Banda Aceh | Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Ar-Raniry Banda Aceh melaksanakan iftar jama'i dan santunan bagi anak Yatim, Kamis 6 April 2023.
Kegiatan santunan anak yatim yang berasal dari yayasan Yakesma itu sebanyak 10 orang dan lima orang lainnnya dari sekitaran Banda Aceh, dengan total 15 orang.
Dalam kegiatan itu, turut hadir Wakil Dekan (Wadek) III Dr. Mumtazul Fikri,. S.Pd.I,. M.A, Ketua Prodi FTK UIN Ar-Raniry dan seluruh pengurus DEMA FTK.
"Kegiatan santunan ini banyak pihak yang ikut membantu, mulai dari civitas akademika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, mahasiswa, donatur dan beberapa sponsor lainnya, dengan tema 'IRAMA (Indahnya Ramadhan, meraih taqwa bersama DEMA FTK),"kata Ketua Panitia, Muhammad Rusdi
Sementara itu, Ketua umum DEMA FTK Bahrol Walidin menjelaskan, santunan anak yatim terus dilakukan, baik itu dari elemen mahasiswa ataupun civitas Akademika.
"Alhamdulillah dengan tambahan para donatur dan civitas akademika FTK UIN Ar Raniry, kami bisa menebar kepedulian dan kecintaan kepada anak yatim khususnya di Banda Aceh. Kegiatan Santunan ini diberikan kepada yatim berupa Al-Qur'an, sarung dan santunan dana tunai,"jelas dia.
Dalam kegiatan itu juga diadakan taushiyah yang diisi oleh wadek III, Ustadz Mumtazul Fikri,. M.Pd.I,. M.A sekaligus membuka acara iftar jama'i dan santunan anak yatim.
Terlihat antusiasme anak-anak yatim yang hadir sangat luar biasa. Mereka berbondong -bondong berdatangan untuk mengikuti acara Iftar Jama'i dan santunan anak yatim.
Sementara itu, ustadz Mumtazul Fikri,. S.Pd.I,. M.A mengajak untuk lebih semangat beribadah dalam mencapai ridho Allah SWT.
"Semangat saling berbagi dan saling menyayangi antar sesama harus selalu dilakukan setiap saat terlebih lagi di bulan suci Ramadhan ini. Apalagi sedekah dibulan Ramadhan pahalanya dilipat gandakan oleh Allah SWT.,"katanya.
Ustadz Mumtazul Fikri, S.Pd.I,. M.A juga mengigatkan kepada semua yang hadir agar dapat memanfaatkan bulan puasa dengan lebih banyak beribadah dan beramal.
“Puasa tidak hanya menahan haus dan lapar, tetapi lebih dari itu kita harus mampu menahan diri dari segala godaan dan hawa nafsu yang dapat mengurangi pahala puasa dan semangat beribadah dalam mencapai ridho Allah SWT,"tutupnya. []
