IJN | Banda Aceh - Pasangan Fakhrurrazi SH dan Siti Aisyah merupakan seorang mualaf, dianugerahi seorang putra dengan berat 3,1 kilogram, di Rumah Sakit Teungku Fakinah, Banda Aceh, 25 Juni 2018, sekira pukul 13:00 WIB. Bayi itu kemudian diberi nama Recep Tayyip Erdogan.
“Saat Azan Zhuhur pertama saya mendengar suara tangisan bayi di ruang operasi. Putra kami ini adalah yang ketiga. Sedangkan yang pertama perempuan sudah 7 tahun, anak kedua perempuan dan usia 18 jam meninggal,” kata Fakrurrazi, yang merupakan sekretaris YARA (Yayasan Advokasi Rakyat Aceh) pusat.
Fakrurrazi mengatakan, figur Erdogan adalah seorang pemimpin Turkey yang pro Islam, yang telah sukses membangun negaranya dan ia begitu dicintai oleh rakyat Turki dan dunia Islam. Dengan itu, Fakrurrazi berharap putranya kelak menjadi anak yang saleh, yang bisa menjadi kebanggaan bangsa dan negara ini.
“Pemberian nama Recep Tayyip Erdogan bukan tanpa alasan. Selain Erdogan menjadi sosok pemimpin yang saya kagumi, juga hari ini bertepatan kemenangan Erdogan kembali terpilih memimpin negara Turki. Jika kelahiran presiden Turki 26 Februari 1954, sedangkan kelahiran saya tanggal juga 26 Februari 1984,” katanya.