28 Jul 2018 | Dilihat: 2356 Kali

Pendiri Aceh Singkil Kecewa Dengan Pemerintahan Saat Ini

noeh21
Salah Seorang Pendiri yang Juga Ketua NU Aceh Singkil, Rosman Hasmi.
      
IJN | Aceh Singkil - Para pendiri Kabupaten Aceh Singkil merasa sangat kecewa dengan kondisi  birokrasi Pemerintahan daerah setempat ini.

Salah seorang pejuang pendiri lahir Kabupaten Aceh Singkil menjadi daerah tingkat II, di Provinsi Aceh, Rosman Hasmi, 26 Juli 2018, kemarin mengaku, merasa sangat kecewa dengan kondisi Kabupaten yang lahir menjadi daerah tingkat II sejak 19 tahun lalu.

Rosman mengatakan, sebagaimana dengan fungsi sosial kontrolnya, DPRK Aceh Singkil ikut bertanggung jawab dengan maju mundurnya Pemerintahan setempat.

Karena hal tersebut melekat dalam fungsi kontrolnya pengawasan, pemantauan DPRK bagaimana kinerja penataan pemerintahan, kemasyarakatan, dan pembangunan daerah, kata Rosman.

Namun sangat disayangkan, dengan kondisi birokrasi Pemerintahan Kabupaten Aceh Singkil yang saat ini dinilai amburadul, tak seorang pun terdengar suara dari wakil rakyat legislatif daerah setempat mengkritisi untuk perbaikan Pemerintahan setempat, ujarnya.

Menurut Rosman, Sebenarnya DPRK harus berani memberikan kritikan kritikan kepada pemerintah terkait dengan pelaksanaan kinerja untuk perbaikan kemajuan daerah.

Sebelumnya, Aliansi Masyarakat Peduli Aceh Singkil (AMPASI) dalam pernyataan sikap mereka saat melakukan dialog bersama dengan Bupati, Wakil Bupati, Sekda, dan jajaran Pemkab Aceh Singkil, di opp room, menyampaikan, menyikapi masa setahun Pemerintahan pasangan DULSAZA belum menunjukkan kemajuan sebagaimana slogan "Perubahan", yang dijanjikan dimasa kampanye dahulu.

Dengan begitu, para pendiri negeri ini, menuntut agar pihak eksekutif, legislatif, aparat penegak hukum dan kita semua harus bertanggung jawab menyelamatkan negeri ini.


Disamping itu, Rosman Hasmi yang juga Ketua DPC Nahdhatul Ulama Aceh Singkil, mendesak kembali pemerintah untuk secepatnya menuntaskan menyelesaikan permasalahan konflik antar umat beragama atau rumah ibadah yang sampai hari ini tidak jelas upaya penyelesaiannya. Bahkan tim yang dibentuk dan diserahkan untuk penagganan konflik juga tidak jelas, pungkasnya
.

Kontributor Aceh Singkil (Erwan)
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas