IJN - Jakarta | Sebagai salah satu upaya menggenjot sektor pariwisata terutama dalam mengekspose destinasi/objek wisata, Pemerintah Kota Banda Aceh melanjutkan kerja sama pemberitaan dengan media daring terbesar nasional Detikcom.
Penandatanganan dokomen kerja sama antara Wali Kota Banda Aceh dengan Direktur PT Trans Digital Media, Agustina Sembiring yang diwakili oleh Sales Head Group Detikcom Tommy Lauw, berlangsung di Gedung Transmedia, Jakarta Selatan, Selasa 28 Januari 2030.
Turut hadir Kadis Pariwisata Banda Aceh Iskandar, Kabag Humas Setdako Banda Aceh Taufiq Alamsyah, dan Redaktur Pelaksana Brand News Room Detikcom, Ega Saputra.
Menurut Wali Kota Aminulllah, kerja sama tersebut telah dimulai sejak tahun lalu, dan ikut berkontribusi dalam mendongkrak jumlah wisatawan ke Banda Aceh.
"Tahun 2017 jumlah kunjungan wisatawan tercatat 288 ribu orang, 2018 naik 380 ribu, dan 2019 meningkat tajam hingga 500 ribu lebih wisatawan domestik maupun mancanegara," kata Aminullah.
Dengan dukungan pemberitaan oleh Detikcom untuk mengekpose destinasi/objek wisata favorit di Banda Aceh, Aminullah menargetkan pada akhir 2021 jumlah wisatawan yang datang dapat menyentuh angka satu juta orang.
"Apalagi dengan rampungnya pembangunan Trans Studio Mall terbesar di Sumatera tahun depan, kami sangat optimis mencapai target tersebut," katanya.
Wali Kota juga menyebut beberapa destinasi wisata favorit Banda Aceh, antara lain, Masjid Raya Baiturrahman sebagai ikon wisata religi, wisata edukasi tsunami Kapal Apung dan Museum Tsunami Aceh. "Itu tiga besar objek wisata yang selalu dipadati oleh para wisatawan," bebernya.
"Kalau kuliner jangan ditanya lagi, itu sudah jadi selera dunia, tapi rasanya cuma tiga; enak, enak sekali, dan enaaak sekali alias 3E. Kopinya pun terenak di dunia. Ngopi di Banda Aceh itu ada mottonya; 'Secangkir Kopi Sejuta Rasa-Sejuta Cerita'," ujar Aminullah sekaligus promosi.
Selain itu, sebagai 'kota transito' Banda Aceh hanya berjarak 45 menit dengan Sabang yang kesohor akan wisata baharinya. Aceh Besar yang kaya wisata alamnya juga dapat ditempuh dalam waktu10 menit saja.
"Pantai Ulee Lheue di Banda Aceh dengan view Samudera Hindia juga tak kalah populer. Kita sedang membangun pusat kuliner Ulee Lheue Park disana yang diharapkan nanti dapat menambah destinasi wisata unggulan," ungkapnya.
Kebersihan dan keindahan kota juga tak luput dari perhatian. "Keindahan kota terus kita benahi dengan memasang lampu warna-warni, begitu juga dengan penataan taman yang menjadi sektor pendukung wisata Banda Aceh."
Hal lainnya, Aminullah menyebut menggeliatnya pariwasata Banda Aceh juga berbanding lurus dengan peningkatan perekonomian. "UMKM saat ini telah mencapai 12.012 unit. Meningkat tajam dibandingkan 2017 (9.591 UMKM) dan 2018 (10.944 UMKM). Investor pun terus berdatangan ke Banda Aceh," jelasnya.
"Imbasnya juga pada penurunan persentase angka kemiskinan dan pengangguran. Angka kemiskinan turun dari 7,4 persen pada 2017 menjadi 7,25 persen pada 2018. Sementara pengangguran turun dari 7,75 menjadi 7,29 persen," demikian pungkasnya.
Di akhir pertemuan, Aminullah berharap agar kerja sama dengan Detikcom dapat terus berlanjut, sehingga Banda Aceh semakin maju dan dikenal dunia.
Editor: Hidayat. S