21 Jun 2025 | Dilihat: 135 Kali

PT Agro Murni Ekspor 6.500 MT CPO Langsung dari Aceh, DPRA Dorong Pengusaha Lain Jadikan Inspirasi

noeh21
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Nurchalis SP MSi
      
IJN - Banda Aceh | PT Agro Murni telah mengukir sejarah baru dengan mengekspor 6.500 metrik ton minyak kelapa sawit mentah (CPO) ke India, Pengiriman penting ini dilakukan melalui Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara, menandai langkah besar bagi kebangkitan perekonomian Aceh pasca covid-19.

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Nurchalis SP MSi, menyampaikan apresiasi tinggi kepada PT Agro Murni.

Menurutnya, ekspor perdana pasca covid-19 yang dilakukan oleh perusahaan tersebut melalui pelabuhan yang ada di Aceh sebagai terobosan penting dan patut untuk dicontoh. 

“Ini sebuah keberanian yang harus kita apresiasi, sebuah terobosan penting,” ujar Nurchalis di Banda Aceh, Sabt 21 Juni 2025.

Lihat juga : PT AKA Sinergi Group Bangun Pabrik Minyak goreng di Aceh

Dirinya juga menyoroti potensi besar dari kegiatan ekspor melalui pelabuhan yang ada di Aceh, utamanya dalam menggerakkan roda ekonomi lokal.

“Terbukanya lapangan kerja baru di sektor pelabuhan menjadi salah satu dampak langsung. Selain itu, rantai pasok CPO yang lebih pendek akan menjamin kualitas produk dan meningkatkan efisiensi logistik,” jelas Nurchalis yang juga Ketua Fraksi NasDem DPR Aceh. 

Nurchalis juga mengungkapkan harapannya agar ekspor melalui pelabuhan yang ada di Aceh dapat meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak ekspor.

Lihat juga : Jokowi Tanggapi Usulan Pemakzulan Gibran: Biasa Saja

Ia mendorong PT Agro Murni untuk terus meningkatkan intensitas dan volume ekspor, serta memperluas peluang pasar baru ke negara-negara tetangga seperti Bangladesh dan sekitarnya. 

Di samping itu, Nurchalis meyakini bahwa dengan semakin hidupnya aktivitas ekspor melalui pelabuhan yang ada di Aceh, maka akan memicu pembangunan oil refinery (pabrik kilang) di Aceh. 

“Dengan melimpahnya produksi CPO yang ada, kemudian ditambah dengan optimalisasi berbagai pelabuhan sebagai gerbang ekspor, maka pembangunan oil refinery di Aceh akan menjadi sebuah keniscayaan,” ungkapnya yang juga kandidat Doktor Ilmu Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK).

Lihat juga : Tiba di Bandara SIM, Mualem Disambut Meriah Masyarakat Aceh

Keuntungan Ganda untuk Aceh

Dampak positif ekspor langsung dari Aceh diperkirakan akan berlipat ganda. Selain meningkatnya pendapatan daerah dan terbukanya lapangan kerja baru, Nurchalis juga memprediksi kenaikan harga Tandan Buah Segar (TBS) bagi petani kelapa sawit lokal. 

Efisiensi juga akan terasa pada biaya logistik pengangkutan CPO, serta mengurangi risiko kerusakan jalan akibat pengangkutan darat jarak jauh. 

“Ini juga menguntungkan pengusaha itu sendiri, karena biaya yang dikeluarkan melalui ekspor laut itu lebih murah, dari pada dia mengangkut pakai darat dan dibawa ke luar Aceh,” tuturnya. 

Selaku wakil rakyat yang membidangi perencanaan, keuangan, aset dan investasi, Nurchalis berkomitmen penuh untuk terus mendorong, mendukung dan memberikan atensi bagi pengusaha-pengusaha yang mau menghidupkan ekosistem ekspor di Aceh. 

Tujuannya, kata dia, agar ekosistem ekspor melalui Aceh tidak hanya terbatas pada CPO, tetapi juga merambah ke sektor-sektor produksi lainnya. 

“Dengan adanya terobosan yang baik, hilirisasi di semua sektor produksi, maka akan meningkatkan pendapatan daerah, terbukanya lapangan kerja baru, bisa mengurangi angka kemiskinan, serta kedaulatan fiskal dapat kita tingkatkan,” jelas Nurchalis, menyuarakan aspirasi rakyat Aceh untuk kemajuan ekonomi daerah. 

Terakhir, Nurchalis berharap agar terobosan yang dilakukan oleh PT Agro Murni hari ini dapat menjadi inspirasi bagi pengusaha-pengusaha lain untuk berani mengukir sejarah dengan melakukan ekspor langsung dari Aceh. 

“Karenanya, apresiasi ini layak kita berikan kepada PT Agro Murni,” tutup Nurchalis yang juga Ketua Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Aceh.



Penulis : Hendria Irawan
Editor : Redaksi
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas