03 Ags 2025 | Dilihat: 277 Kali

Mahasiswa USK Bakar Semangat Literasi Anak Lewat Program KKN Inspiratif

noeh21
Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) Kelompok KKN Tematik Literasi L-XXVII152 sukses menghidupkan semangat membaca dan menulis di kalangan anak-anak. | (Foto dok IJN)
      
IJN – Aceh Besar I Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) kembali membawa angin segar ke dunia pendidikan desa. Kali ini, Kelompok KKN Tematik Literasi L-XXVII152 sukses menghidupkan semangat membaca dan menulis di kalangan anak-anak Desa Lampineung, Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar. 
 
Selama satu bulan penuh, mereka menggelar tiga program unggulan bertema literasi yang langsung menyentuh masyarakat: “Bacakan Saya Buku,” “Menulis Cerita Berbasis Isi Buku,” dan “Apresiasi Literasi Tingkat Desa.”
 
Ketiganya dirancang untuk meningkatkan minat baca, mengasah imajinasi, sekaligus melatih kemampuan berpikir kritis anak-anak desa.
 
Program “Bacakan Saya Buku” jadi primadona. Anak-anak duduk melingkar mendengarkan cerita dari para mahasiswa yang membawakannya dengan gaya mendongeng yang seru dan interaktif. Lokasinya pun beragam, mulai dari perpustakaan desa, sekolah, hingga ruang terbuka.
 
Tak sekadar mendengar, anak-anak kemudian diajak menulis cerita mereka sendiri lewat program lanjutan. Dengan bimbingan mahasiswa, ide-ide polos dan imajinatif mereka dituangkan menjadi cerita yang orisinal dan menyentuh.
 
Sebagai penutup, digelar Apresiasi Literasi Tingkat Desa yang menampilkan pameran karya tulis anak-anak, pembacaan cerita pilihan, hingga pertunjukan seni bertema literasi. Acara ini dihadiri oleh perangkat desa, guru, dan para orang tua yang memberikan dukungan antusias.
 
“Kami ingin meninggalkan warisan sederhana tapi bermakna: semangat membaca dan menulis yang bisa dijaga bahkan setelah kami pulang,” ujar M. Ahsanul Rijal, mahasiswa Ekonomi dan Bisnis Islam USK sekaligus koordinator kelompok KKN L-XXVII152.
 
Program ini berada di bawah bimbingan dosen USK, Dr. Nur Pramayudi, S.P., M.Si, dan mendapat dukungan penuh dari Geuchik Desa Lampineung, Anwar, serta Sekretaris Desa, Irfandi.
 
Keduanya berharap kegiatan serupa bisa berlanjut melalui kolaborasi antara pemuda desa dan pihak sekolah. Dengan pendekatan yang kreatif dan menyenangkan, mahasiswa USK tidak hanya memperkenalkan buku sebagai jendela dunia, tetapi juga sebagai alat ekspresi dan pembentuk karakter. Literasi pun hadir bukan sebagai beban, melainkan sebagai kebahagiaan yang membekas. 
 
Penulis : Redaksi