17 Nov 2025 | Dilihat: 142 Kali

Menuju Digitalisasi, Disdik Dayah Bireuen Bekali 191 Operator Lewat Pelatihan E-Datuda

noeh21
Kegiatan pelatihan operator Dayah di Oproom LPTQ Bireuen. | (Foto Amiruddin/IJN)
      
IJN - Bireuen | Dalam rangka digitalisasi Dayah dan modernisasi tata kelola Dayah, Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Dayah melakukan pembekalan atau pelatihan operator dayah sebanyak 191 orang.
 
Sebanyak 191 operator dayah ini berasal dari seluruh kecamatan se- Kab Bireuen mengikuti Pelatihan Penggunaan Aplikasi Elektronik Data Tunggal Dayah (E Datuda) yang berlangsung pada 17 s.d 20 November 2025 di Oproom LPTQ Bireuen.
 
Agenda ini dibuka Senin, 17 November 2025 oleh Asisten I Setdakab Bireuen, Mulyadi, SH, MM, mewakili Bupati Bireuen. Hadir Kepala Dinas Syariat Islam, Kepala Dinas Pendidikan Dayah, pimpinan dayah, pejabat eselon, serta peserta pelatihan Angkatan I.
 
Pelatihan ini menjadi bagian penting dari upaya besar Pemerintah Aceh dalam menghadirkan data tunggal dayah yang akurat, terintegrasi, dan dapat diakses secara online.
 
Dalam sambutannya, Asisten I Setdakab, Mulyadi antara lain mengatakan, bahwa digitalisasi bukan sekadar penggunaan aplikasi, tetapi merupakan transformasi sistemik menuju administrasi dayah yang lebih tertib dan modern.
 
“Data adalah cahaya. Dan cahaya adalah syarat bagi arah. Dayah kita memiliki potensi besar, tetapi tanpa data yang rapi, potensinya tak akan terbaca secara utuh,” katanya. 
 
Menurutnya, aplikasi E-Datuda menjadi fondasi penting bagi akreditasi, perencanaan bantuan, peningkatan mutu pendidikan, serta integrasi informasi santri, guru dan sarana-prasarana dayah di seluruh Aceh.
 
Kegiatan ini diprakarsai oleh Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Bireuen dengan pola pelaksanaan empat hari, terbagi menjadi 8 angkatan, masing-masing berisi 25–30 operator.
 
Kepala Dinas Pendidikan Dayah Bireuen, Anwar, S.Ag, M.A.P, menyampaikan, pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk memastikan data dayah di Bireuen: tersusun secara tunggal, bebas dari duplikasi, akurat dalam memperlihatkan kebutuhan dan kondisi riil dayah.
 
Menurutnya, dalam mencapai tujuan tersebut operator adalah garda terdepan. Tugas mereka bukan hanya mengisi data, tetapi membangun fondasi masa depan pendidikan dayah, ucap Anwar.
 
Ia menambahkan, E-Datuda mencakup profil dayah, data guru, data santri berbasis NIK, serta kondisi sarana-prasarana—baik yang tersedia maupun yang masih dibutuhkan.
 
Transformasi digital dayah di Bireuen disebut sebagai bagian dari komitmen daerah mendukung program "Bireuen Sebagai Kota Santri", khususnya dalam peningkatan mutu dan tata kelola lembaga pendidikan berbasis tradisi Islam, kata Anwar. 
 
Penulis : Amiruddin 
Editor : Muhammad Zairin