30 Jul 2019 | Dilihat: 664 Kali

Anggota Satgas Amole Freeport Meninggal Digigit Ular

noeh21
Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto saat menjenguk korban Brigadir Desri Sahrondi di RSMM, Papua.
      
IJN - Mimika | Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto menjenguk korban di RSMM Brigadir Kepala Desri Sahrondi, anggota Satgas Amole yang tergabung dalam pengamanan obyek vital nasional PT. Freeport Indonesia meninggal dunia, Senin 29 Juli 2019 akibat digigit ular.
 
Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto mengatakan, Bripka Desri Sahrondi menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Caritas Timika sekitar pukul 09.00 WIT pagi.  
 
"Yang bersangkutan pagi ini pukul 09.00 WIT di nyatakan sudah meninggal dunia," kata AKBP Agung Marlianto.
 
Anggota Satuan Brimob Polda Sumatra Barat BKO Polda Papua yang bertugas di Pos Iwaka, Kuala Kencana, digigit ular di pinggir sungai Iwaka, Sabtu (27/7) lalu. 
 
Saat itu, kata Agung, Bripka Desri tengah menunggu rekan-rekannya yang sedang mandi di Kali Iwaka. Ia duduk di atas batang kayu yang sudah ditebang dengan tangan kanannya menyender batang pohon tersebut.
 
"Tiba-tiba, seekor ular (mirip ular derik) yang muncul dari balik batang kayu tersebut langsung menggigit tangan kanan Bripka Desri Sahrondi," ujarnya.
 
Agung menambahkan, Bripka Desri Sahrondi secara refleks memegang ular tersebut meski sempat digigit beberapa kali. Ia masih sempat memasukkan ular itu ke dalam botol air mineral yang dipegangnya.
 
"Melihat kondisi rekannya itu, anggota Pos Iwaka lainnya memanggil Posko Satgas Amole untuk meminta bantuan ambulans," ungkapnya.
 
Bripka Desri Sahrondi kemudian dilarikan ke Klinik Kuala Kencana dengan kondisi tak sadarkan diri. Kondisi Bripka Desri seketika memburuk, dan sempat tak bernafas, namun berhasil dilakukan resusitasi. 
 
"Bripka Desri Sahrondi selanjutnya dirujuk ke RSMM Caritas Timika untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," terangnya.
 
"Berdasarkan keterangan dokter, kondisi Bripka Desri ketika itu dinyatakan kritis setelah terjadi kelumpuhan batang otak akibat bisa ular paling mematikan di Papua itu," terangnya lagi.
 
Editor : Mhd Fahmi
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas