11 Feb 2020 | Dilihat: 4617 Kali

Bang Saf: Pemerintah Aceh Tolong Hargai Perjuangan Kombatan GAM

noeh21
Darnisaf Husnur, atau yang kerap disapa Bang Saf. Foto: IJN
      
IJN - Banda Aceh | Mantan Aktivis 99, Darnisaf Husnur, atau yang kerap disapa Bang Saf, meminta kepada Pemerintah Aceh menghargai perjuangan para mantan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang sudah puluhan tahun berjuang demi kesejahteran rakyat Aceh, sebelumnya akhirnya mencapai kesepakatan damai.

"Jangan sampai ribuan nyawa yang telah berjuang demi kepentingan rakyat malah mati sia-sia," Kata Bang Saf kepada Media INDOJAYANEWS.COM, saat ditemui di kawasan Pungee Blang Cut, Banda Aceh, Selasa malam 11 Februari 2020.

Menurut Bang Saf, hal itu dia sampaikan agar Pemerintah Aceh melihat dan membaca kondisi rakyat hari ini yang dinilai hidup menderita.

"Padahal sangat banyak anggaran yang digelontorkan Pemerintah Pusat ke Aceh. Kita selalu menyalahkan Pemerintah Pusat, padahal mereka sudah berusaha keras mensejahterakan Aceh, hanya pemimpin kita sendiri yang tidak mengerti cara mengelola keuangan yang berefek pada perbaikan kehidupan masyarakat Aceh," katanya.

Kata Bang Saf, setiap tahun Aceh mendapat kucuran dana belasan triliun bahkan puluhan triliun, tapi lanjutnya, anggaran APBA dan dana Otonomi Khusus (Otsus) puluhan triliun itu malah tak mengeluarkan Aceh dari posisi daerah termiskin di Sumatera.

"Sudah 15 tahun damai, Aceh masih tetap menjadi juara 'termiskin' di Sumatera, seharusnya kita malu kepada daerah lain, dan malu kepada Pemerintah Pusat. Orang di pusat tertawa melihat Aceh, anggaran besar bukan mensejahterakan, malah menjadikan makin miskin," ketusnya.

Terbaru, Bang Saf juga menyinggung dana perjalanan dinas pada salah satu dinas di Aceh, yang jumlahnya mencapai Rp 15 miliar, seperti diungkap Direktur Institute for Development of Acehnese Society (IDeAS), Munzami HS.

Baca: IDeAS Sorot Anggaran Perjalanan Dinas Disperindag Aceh Mencapai 15 Miliar

"Coba kita bayangkan, perjalanan dinas saja mencapai 15 miliar. Memangnya orang ini jalan-jalan kemana, kenapa bisa besaran anggaran perjalanan dinas mencapai 15 miliar, ini kan lucu binti aneh," ucapnya.

"Cobalah Pemerintah Aceh berpikir, bagaimana mengolah keuangan sebanyak itu untuk kebutuhan masyarakat miskin, anak yatim, para janda korban konflik, dan kombatan yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Kalau sudah berhasil mengolah uang itu untuk kesejahteraan rakyat, itu baru mantap."

Bang Saf mengingatkan, agar digarisbawahi, bahwa uang triliunan yang dikucurkan untuk Aceh setiap tahunnya, merupakan berkat dari perjuangan yang dilakukan oleh para kombatan GAM, dan itu untuk kesejahteraan rakyat Aceh, bukan untuk kepentingan pejabat.

Bukan itu saja, Bang Saf juga meminta kepada DPR Aceh untuk fokus menjalankan tugas dan fungsinya. Jangan sampai kata dia, kritikan DPR Aceh kalah dengan suara aktivis dan masyarakat miskin, yang setiap hari "menjerit" kesusahan.

"DPR Aceh tugasnya membela kepentingan rakyat. Saya yakin DPRA kedepan akan lebih serius mengawal berbagai program pembangunan Aceh demi kebaikan rakyat. Saya harap kritikan saya ini dijadikan sebagai bahan evaluasi, jangan dianggap saya musuh, tapi saya angkat bicara karena saya melihat lembaga dan aktivis yang selama ini mengkritik juga sudah diam, saya harus angkat bicara," demikian ungkap mantan Aktivis 99 tersebut.

Penulis: Hidayat. S
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas