IJN - Kuala Lumpur | Warga Aceh yang berada di Malaysia merasa bersyukur. Para pekerja Aceh yang selama ini menginginkan pulang ke Aceh akibat tidak bisa bekerja karena Covid-19, akhirnya mendapat kabar baik.
Ribuan warga Aceh bergembira, setelah mengetahui bahwa mereka akan difasilitasi pulang ke kampung halaman oleh para bupati atau wali kota di Aceh, setelah diusahakan oleh Ketua DPA Partai Aceh H Muzakir Manaf.
Sebelumnya, ribuan warga Aceh di Malaysia sempat putus asa, karena Pemerintah Aceh tidak mengupayakan pemulangan mereka dari negeri jiran, dengan berbagai alasan. Salah satunya karena pekerja tidak didukung dokumen alias illegal.
Baca: Aktivis Pertanyakan Bantuan 10 Ribu Paket Sembako untuk Warga Aceh di Malaysia
Tapi, berkat lobi dan perjuangan keras Mualem, akhirnya, warga Aceh yang selama ini menjadi pahlawan devisa untuk negara dan penopang ekonomi Aceh itu, mendapat kabar baik akan dipulangkan ke Aceh.
"Pihak Komunitas Melayu Aceh Malaysia (KMAM) menyampaikan jutaan terima kasih kepada H. Muzakir Manaf, Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat yang sudah melakukan fasilitasi dengan para Bupati/Walikota se-Aceh," kata Tgk Bukhari, salah satu tokoh masyarakat Aceh di Malaysia.
Dengan perjuangan yang dilakukan Mualem, para Bupati/Walikota tersebut akhirnya bersedia menjalankan tugas dan tanggung jawab pemulangan PMI asal Aceh sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam pasal 40 (b) dan 41 (d) Undang-Undang No. 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Baca: Mualem Minta Pemerintah Aceh Tegas Terkait Pemulangan Warga Aceh di Malaysia
Selain itu, Tgk Bukhari juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama media massa, dan tokoh-tokoh masyarakat yang sudah membantu menyuarakan kepentingan dan hak-hak PMI asal Aceh, sehingga para Bupati/Walikota se-Aceh itu bersedia menjalankan tugas dan tanggung jawab pemulangan PMI asal Aceh dari Malaysia.
"Kita berharap agar proses selanjutnya dari pemulangan ini dapat berjalan lancar, sehingga para PMI asal Aceh ini dapat segera diberangkat pulang ke daerah masing-masing," harapnya.
KMAM akan terus memberikan informasi kepada para PMI asal Aceh mengenai perkembangan proses pemulangan ini dari waktu ke waktu.
Selama ini, warga Aceh di Malaysia terus dihantui bahaya covid-19 ditengah sulitnya mendapat sumber makanan, karena Pemerintah Kerajaan Malaysia memberlakukan aturan lock down untuk mencegah penyebaran virus corona.
Baca juga: Mualem dan Senator Fachrul Razi Temui Menteri Bahas Pemulangan Masyarakat Aceh
Warga Aceh yang masih berada di Malaysia, yang tidak sempat mendaftar pemulangan pada tahap awal, namun ingin ikut program pemulangan juga diminta menunggu pengumuman resmi dari para Bupati/Walikota di Aceh maupun dari KMAM di Malaysia mengenai pendataan tahap kedua dan bagaimana mekanisme yang perlu diikuti.
Warga yang sudah mendaftar pada tahap pertama, akan dihubungi kembali untuk kepentingan pengesahan data atau pun meminta beberapa informasi tambahan yang diperlukan.
"Oleh karena itu, kami pihak KMAM, sekali lagi meminta kerjasama para PMI asal Aceh yang sudah mengirimkan data untuk bersedia memberikan informasi yang akan diminta oleh AJK-KMAM untuk Pemulangan PMI asal Aceh," kata Tgk Bukhari.
Informasi seputar pemulangan ini juga dapat diperoleh melalui Sektretariat KMAM melalui nomor WhatsApp +60163928810 (Fahmi M. Nasir), +60193635352 (Fathurrahman Mohd. Amin), +60163884500 (Bukhari Ibrahim) dan +60169199777 (Datuk Mansyur Usman).
Penulis: Hidayat. S