IJN - Banda Aceh | Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh melalui UPTD Museum Aceh menggelar kegiatan “Belajar Bersama di Museum", Senin 28 November 2022.
Kegiatan bertema “Bercerita Sejarah Budaya Aceh Melalui Lukisan Secara Kolektif” tersebut diikuti sekitar 250 pelajar SLTA se-Banda Aceh dan sekitarnya di Kompleks Museum Negeri Aceh.
Selama belajar melukis, para pelajar dipandu oleh tiga pelukis senior Aceh, yaitu Zul MS, Yusrizal Ibrahim dan Sabaruddin.
Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal menjelaskan, kegiatan tersebut digelar sebagai salah satu upaya untuk mempromosikan museum dan menarik minat generasi muda untuk mengenali koleksi Museum Aceh.
“Alhamdulillah, antusiasme pelajar yang mengikuti kegiatan melukis secara kolektif bersama Museum Aceh ini sangat besar, dan ini pertanda bahwa generasi muda Aceh mulai dekat dengan museum,” ujar Almuniza.
Sesuai fungsinya, lanjut Almuniza, museum saat ini bukan hanya sebagai ruang pamer benda bersejarah semata, tetapi juga menjadi ruang publik, ruang edukasi, rekreasi, dan penelitian. Apalagi, sejumlah benda-benda bersejarah koleksi Museum Aceh bisa menambah wawasan.
Oleh sebab itu, Kadisbudpar Aceh mengimbau para pelajar untuk menyimpan dengan baik materi yang diberikan oleh para mentor.
“Semoga, ilmu yang diterima dapat terus dilatih, sehingga ilmu yang diperoleh tidak hilang begitu saja. Tetap semangat belajar dan mengikuti kegiatan-kegiatan positif lainnya, sehingga kelak kalian akan menjadi kebanggaan orang tua dan daerah karena torehan prestasi kalian,” pinta Almuniza.
Kepala UPTD Museum Aceh, Mudha Farsyah menambahkan para pelajar diajari melukis objek-objek di lingkungan Museum Aceh, di antaranya bangunan sejarah, perhiasan Aceh, alat musik Aceh, makanan khas Aceh, ragam hias, dan motif Aceh.
“Peserta akan dibagi dalam 10 kelompok. Mereka akan melukis di atas kanvas berukuran 150 x 200 cm dengan menggunakan cat krayon atau pastel,” pungkasnya. [Red]