IJN - Banda Aceh | Provinsi
Aceh telah memulai penyuntikan vaksin Sinovac Covid-19 pertama pada Jum'at 15 Januari 2021. Adapun penerima suntikan vaksin perdana yakni Gubernur Aceh, Nova Iriansyah sekaligus menandai dimulainya vaksinasi di Provinsi Aceh secara simbolis.
Diketahui, untuk saat ini total vaksin covid-19 yang telah sampai ke Aceh sebanyak 27 ribu lebih. vaksin tersebut diterima secara bertahap pada tanggal 5 dan 12 Januari yang mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar.
Vaksin Covid-19 diperkirakan akan menyasar sekitar 3,7 juta penduduk. Prioritas sasarannya adalah tenaga kesehatan kemudian tenaga pelayanan publik, yakni TNI dan Polri disusul masyarakat dengan kategori yang telah ditentukan sebelum menyasar masyarakat secara luas.
Baca Juga : Anggota DPRA Dukung Satgas Covid Aceh Tidak Memaksa Masyarakat untuk Suntik Vaksin Covid-19
Terkait hal tersebut, Anggota DPR Aceh, Muslim Syamsuddin S.T M.A.P menanggapi bahwa program vaksin covid-19 yang telah berlaku di Aceh agar tidak menjadi sebuah hal yang bersifat spekualisi ditengah masyarakat.
Saat dimintai ketengarannya oleh awak media, Muslim mengatakan bahwa Komisi V DPRA baru saja melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Kesehatan Aceh.
Baca Juga : Merasa Difitnah, Ketua Umum FORBA Aceh Laporkan Akun SM ke Polda Aceh
Muslim Syamsuddin menjelaskan harusnya Pemerintah Aceh melakukan sosialisi dan edukasi terlebih dahulu secara masif terhadap masyarakat, sehingga masyarakat memahami dan mengetahui bagaimana prosedur vaksinisasi covid-19 serta efektifitas dan keamanan dari vaksin tersebut.
“Kunci yang terpenting adalah upaya KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) dimasifkan ke masyarakat, baik dari sisi kepercayaan, keamanan, efektivitas dari vaksin covid-19 tersebut agar tidak menjadi momok ditengah masyarakat,"ujar Muslim
Ia menegaskan bahwa tidak boleh adanya unsur pemaksaan dalam proses vaksin covid-19 di Aceh, karena hal tersebut dapat membuat masyarakat menjadi panik dan larut dengan informasi yang beredar akhir-akhir ini.
“Tidak boleh masyarakat dipaksa untuk ikut program vaksin tersebut, kemarin saya sudah tanyakan pada Kadis Kesehatan Aceh, kata beliau memang tidak boleh ada unsur pemaksaan dalam program vaksin covid-19 ini, jadi saya harap Pemerintah dan unsur terkait harus hati-hati berbicara agar tidak membuat masyarakat resah,"tegas Muslim
Politisi partai SIRA ini juga menyebut, selain pentingnya edukasi terhadap masyarakat, Pemerintah Aceh dalam menjalankan program vaksinasi covid-19 tersebut harus melihat peran Ulama Aceh. "Hal ini dirasa amat penting, karena jangan sampai Pemerintah Aceh mendahulukan peran Ulama, terlebih isu vaksin covid-19 ini sensitif di masyarakat karena berasal dari China,"tutupnya
Penulis : Hendria Irawan