14 Feb 2020 | Dilihat: 949 Kali

Jubir Pemerintah Aceh Bicara Soal Rencana Investasi Uni Emirat Arab di Aceh

noeh21
Jubir Pemerintah Aceh, Wiratmadinata.
      
IJN - Banda Aceh | Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh bidang pengelolaan dan layanan informasi publik, menggelar kegiatan diskusi mengenai investasi.

Diskus tersebut diberi tema "Kolaborasi Membangun Negeri Menghadapi Investasi UEA di Aceh". Acara dengar pendapat itu diadakan di NA Coffe Lamteumen, Banda Aceh, Jumat 14 Februari 2020.

Kegiatan di ruang opini publik tersebut diisi oleh Kepala Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Ir Jonni, dan Juru Bicara (Jubir) pemerintah Aceh, Wiratmadinata.

Juru Bicara Pemerintah Aceh, Wiratmadinata dalam wawancara kepada media mengatakan, bahwa Aceh memiliki potensi yang sangat besar dalam hal investasi, bisnis, kuliner halal food dan lain sebagainya.

“Pada Januari lalu, Presiden Joko Widodo ke Uni Emirat Arab (UEA), pihak UEA berencana akan mengucurkan dana untuk sektor properti antara lain yang menunjang pariwisata seperti hotel atau resort di Sabang dan Banda Aceh, Industrial Estate di Ladong, Kabupaten Aceh Besar, dan Islamic Development Estate di Banda Aceh,” kata Wiratmadinata.

Saat ditanyakan terkait Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, Wiratmadinata menjelaskan, KIA Ladong sudah diresmikan, dan investor akan masuk. Masalah tanah, menurutnya juga sudah disiapkan.

 “Terkait masalah tanah juga sudah selesai, dan sama halnya terkait KEK Arun sebenarnya sudah memenuhi semua syarat, saya tidak bisa menjelaskan secara teknis karena tidak punya otoritas, namun itu bisa ditanyakan langsung kepada pihak terkait,” kata Wira.

Hal yang sama disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Ir Jonni. “Di Aceh yang menjadi andalan ialah dari sektor pariwisata, seperti yang kita liat di Dhubai, sektor pariwisata, sektor properti, perhotelan, apalagi di Aceh juga banyak CPO (Crude Palm Oil)," ungkapnya.

Jonni menyebut, bukan hanya sektor itu Pemerintah Aceh juga terus mendorong perutumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

"Kami tetap mesuport dan mari sama-sama kita tingkatkan, karena investasi ini tetap kita awasi dan kita pantau baik terkait perizinan dan lain sebagainya,” demikian tutup Jonni.

Penulis: Hendri
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas