IJN - Banda Aceh | Yayasan Alfata Aceh Indonesia mengadakan peringatan Hari Anak Internasional 2024 yang digelar di Taman Hutan Kota BNI, Kota Banda Aceh, Sabtu 1 Juni 2024.
Peringatan hari anak itu diikuti oleh sekitar tiga ratusan peserta dari siswa jenjang PAUD, TK, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA di Banda Aceh dan Aceh Besar beserta guru pendamping dan orang tua/wali siswa.
Untuk diketahui, Hari Anak Internasional adalah peringatan kesejahteraan dan hak anak di seluruh dunia. Hari Anak Internasional diperingati sebagai bagian dari Proklamasi 1925 di Jenewa pada Konferensi Dunia tentang Kesejahteraan Anak. Hari Anak Internasional disahkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Deklarasi Hak Anak. Pengesahan tersebut dilakukan di Majelis Umum PBB pada tahun 1959.
Tema yang diangkat pada kegiatan ini adalah children stopping pollution; we love the earth by caring for nature. Sebuah kampanye dari anak untuk mengurangi polusi dengan mencintai bumi dan kepedulian pada alam.
Panitia Pelaksana Hari Anak Internasional 2024, Anwar, S.Hum, dalam sambutannya menegaskan bahwa peran anak-anak dan alam sebagai warisan dalam keberlanjutan pembangunan bangsa sangatlah penting.
Hari Anak Internasional memberikan ruang bagi anak-anak dan remaja untuk bersuara terkait isu-isu yang penting bagi mereka.
“Dengan memfasilitasi hak dan partisipasi anak, kita dapat membantu untuk mewujudkan generasi indonesia emas yang sehat secara fisik dan mental dalam merealisasikan peradaban bangsa yang kuat,"kata Anwar.
Ia menyebutkan, kegiatan yang diinisiasi Yayasan Alfata Aceh Indonesia melibatkan kolaborasi berbagai pihak, termasuk komunitas lembaga pendidikan, komunitas peduli lingkungan, start-up pengelolaan sampah, dan organisasi kepemudaan.
Diantaranya, Instansi dan Komunitas Kolaborasi yang ikut meramaikan acara ini, Islamic Vocational School (IVS) Alfata, KamiKita Community Center, Sahabat Hijau, e-tikbroh.yak, Sobotik, Kahfis, Container Library by Kougetsu School Association, Ikatan Duta Bahasa Provinsi Aceh dan PMI Kota Banda Aceh.
Menurut Anwar, Anak diberikan kesempatan untuk berbicara, berbagi ide, dan dan mengekspresikan diri, diantaranya melalui poster peduli lingkungan.
“Rangkaian kegiatan yang diselenggarakan seperti, senam ceria, penampilan bakat minat anak, syair dan orasi peduli lingkungan dan anak, poster aspirasi anak, dan panggung hiburan bersama Samy ASA serta donor darah," ucapnya.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan kegiatan fun activities, talk show, sapa komunitas dan penandatangan voice children of the world.
“Acara ini menjadi wadah dan sarana bagi anak-anak Aceh untuk saling mengenal antar sesama, eksplorasi, observasi dan mengekspresikan diri dan merayakan hak-hak mereka. Ditambah lagi acara ini kita selenggarakan di Ruang Terbuka Hijau dan ramah anak,”demikian Anwar.
Pada sesi talk show interaktif, Ketua Yayasan Alfata Aceh Indonesia, Nadia Fajria Alfata, S.Pd., M.Ed., sebagai narasumber menyampaikan, bahwa menjaga dan merawat alam merupakan bentuk dari internalisasi dari perintah Sang Maha Penjaga.
“Menjaga Alam dengan mengurangi polusi dan tidak buang sampah sembarangan, serta memfasilitasi hak anak sesuai fitrahnya adalah bentuk dari aplikasi keimanan kita kepada Allah SWT. Bahkan, Maha Penjaga (Al-Muhaimin) adalah satu nama Allah SWT dalam Asmaul Husna.” demikian kata praktisi pendidikan lulusan Monash University, Australia.
Penulis : Hendria Irawan
Editor: AF