06 Jul 2024 | Dilihat: 194 Kali

Pemuda Lhokseumawe jadi Peserta Event Run 12K Historic Cross Border Indonesia - Timor Leste

noeh21
pemuda asal Aceh Muhammad Ichsan yang berasal dari kota Lhokseumawe. Foto. Dokumen Pribadi
      
IJN - Wini - KBRI Dili menggelar Lomba lari 12 km dari PLBN Wini ke Port Mahata Oecusse Timor Leste, Sabtu 6 Juli 2024.

Event Run 12K Historic Cross Border Indonesia - Timor Leste adalah sebuah kegiatan yang tidak hanya sekedar ajang olahraga, melainkan juga sebuah simbolisasi dari ikatan persahabatan yang kuat antara warga Indonesia dan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). 

Lomba ini bukanlah lomba biasa. Jarak 12 km yang akan ditempuh para pelari menjadi simbol dari perjalanan panjang dua negara dalam upaya terus memperkuat hubungan bilateral.

Selain sebagai bentuk promosi kesehatan dan kebugaran, kegiatan ini diyakini sebagai salah satu momentum penting yang akan tercatat dalam sejarah persahabatan RI-RDTL.

Menarik dalam perlombaan lari yang bersejarah Indonesia - Timor Leste ini turut serta seorang pemuda asal Aceh Muhammad Ichsan yang berasal dari kota Lhokseumawe.

Ichsan mendapat kesempatan tersebut berawal dari informasi di media sosial dan ia saat ini juga dalam program mengikuti Sarjana Penggerak Pembangunan Universitas Pertahanan (SPP UNHAN RI).

"kebetulan saya saat ini tergabung dalam tim SPP UNHAN RI  yang sedang ditugaskan di TPI Atapupu Belu, NTT, "katanya 

"Alhamdulillah, Ini adalah momentum kesempatan bersejarah bagi saya bisa mengikuti Event Run 12k persahabatan lintas negara RI- RDTL (Timor Leste) dan dapat menginjakkan kaki pertama sekali di Negara ke 11 ASEAN,"jelas Ichsan. 

Menurut Ichsan, ini bukan sekadar perlombaan, namun sebuah langkah nyata dalam membangun jembatan budaya dan sosial yang berkelanjutan antara kedua bangsa.

"Persiapan ini menjadi lebih dari sekedar untuk perlombaan, tapi juga sebagai sarana untuk menunjukkan identitas dan komitmen mereka dalam mempererat hubungan dengan tetangga mereka di RDTL" ungkapnya. 

Adapun respon dari warga Indonesia terhadap kegiatan ini sangat positif. Kepala Desa Wini, Petrus Kolo, menunjukkan antusiasmenya dengan merencanakan pengiriman atlet-atlet terbaik desanya untuk bertanding di lomba ini.

Keikutsertaan warga Indonesia tidak hanya sebagai peserta tetapi juga sebagai bagian dari upaya mempererat tali persaudaraan dengan warga RDTL.

Hal ini mencerminkan semangat gotong royong dan kesatuan, menegaskan bahwa olahraga bisa menjadi sarana yang ampuh untuk mendorong rasa kebersamaan.

Penyelenggaraan lomba lari 12 km ini tidak hanya sebatas acara olahraga, melainkan sebagai kesempatan berharga untuk menggalang rasa persahabatan dan kebersamaan antara Indonesia dan RDTL.

Melalui keringat, tawa, dan semangat bersama, event ini diharapkan menjadi langkah lanjut dalam memperkuat kerjasama dan persaudaraan antara dua negara yang berbatasan langsung. Semangat ini diharapkan terus berkobar, membawa pesan perdamaian dan persahabatan yang tulus di masa mendatang. (Red)
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas