IJN - Medan | Pengusaha asal Aceh Teuku Azril meminta kepada Pemerintah untuk mempersenjatai polisi syariat Islam dengan senjata laras panjang.
Permintaan itu disampaikan Teuku Azril menanggapi lemahnya penegakan hukum syariat Islam di Aceh pasca viralnya 10 wanita cantik berpakaian seksi tanpa hijab melakukan gowes di Kota Banda Aceh.
Menurut Teuku Azril, 10 wanita tersebut jelas melanggar syariat Islam dengan sengaja, sehingga ia mengaku hal itu membuat dirinya ikut jengkel dengan ulah para wanita yang sudah meminta maaf dan berdamai dengan materai 6000 tersebut.
"Saya baru kembali dari Aceh, salut dengan Aceh saat pandemi seperti sekarang masjid tetap full tidak peduli protokol covid-19," ujar Pengusaha Minyak dan Gas Bumi ini saat dihubungi, Rabu 8 Juli 2020 kemarin.
Lebih lanjut Teuku Azril mengatakan, jangan kan orang Aceh, WNA dari Amerika pun paham Aceh berlakukan Syariat Islam. Karena itu ia meminta pelanggar jangan mencari alasan menyalahkan penegak hukum Syariat Islam di Aceh.
Teuku Azril bahkan menduga ada oknum juga berbuat salah. "Penegak Hukum Syariat Islam di Aceh harus dipersenjatai, sama seperti Polisi dan TNI. Karena begini, Dishub dan Polisi Lalulintas sama-sama penegak aturan, tapi coba lihat siapa yang ditakuti masyarakat," jelasnya.
"Kalau Polisi Lalulintas bisa razia kelengkapan surat kendaraan, mengapa tidak Polisi Syariat Islam juga razia. Kan sama-sama menegak aturan," demikian tutup Teuku Azril. (Jal)