IJN - Sabang | Setelah perjalanan panjang mengikuti sidang di Mahkamah Konstitusi (MK) dan mendapat rekomendasi melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU), Pasangan nomor urut 02 Zulkifli H Adam dan Suradji Junus resmi ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sabang Periode 2025-2030.
Penetapan oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Sabang tersebut usai pengumuman yang dilakukan beberapa hari lalu dan tidak terdapat sanggahan dari pasangan calon lainnya.
“Ini bukan lagi soal 01, 02, atau 03. saatnya kita satukan langkah dan menatap ke depan dengan semangat kebersamaan agar Sabang bisa menjadi lebih baik,” ungkap Zulkifli dalam pidato perdananya di Aula lantai IV kantor Wali Kota Sabang, Jum'at 25 April 2025.
Ia menegaskan, kemenangan ini bukan milik kelompok tertentu, melainkan kemenangan seluruh masyarakat Sabang.
Dengan ini ia mengajak semua pihak untuk mengakhiri perbedaan dan mulai bahu-membahu membangun daerah secara bersama-sama.
Zulkifli berharap agar roda pemerintahan ke depan dapat berjalan harmonis dengan dukungan legislatif.
Menurutnya, sinergi antara eksekutif dan legislatif sangat penting agar pelayanan publik dan pembangunan bisa berjalan maksimal.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara dan pengawas Pemilu di Sabang yang telah bekerja secara netral dan profesional.
Begitu juga dengan insan pers yang dinilai berperan penting menjaga suasana kondusif selama proses Pilkada berlangsung.
Terkait program kerja awal, Zulkifli mengungkapkan, bahwa 100 hari pertamanya akan difokuskan pada evaluasi kondisi keuangan daerah dan kinerja seluruh instansi.
Ia juga berencana mengubah pola kerja ASN agar lebih fleksibel
Selain itu, Zulkifli juga akan meninjau kembali pengelolaan aset milik Pemko Sabang seperti Hotel Sabang di Banda Aceh, Sabang Hill, dan Gapang Resort. Ia membuka opsi kerja sama dengan pihak swasta untuk meningkatkan nilai manfaat aset bagi daerah.
“Kami akan evaluasi semua aset. Kalau memang lebih baik dikelola swasta, kita buka ruang itu, asal daerah dapat manfaat maksimal,” terangnya.
Terakhir ia menegaskan, pembangunan yang dimaksud bukan hanya sebatas proyek fisik, tetapi juga harus menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
“Yang kita bangun bukan hanya gedung atau jalan, tapi juga semangat, kesejahteraan, dan harapan masyarakat Sabang,” tutupnya.
Penulis : IIN Wahyudi
Editor: Redaksi