11 Sep 2020 | Dilihat: 617 Kali

41 TKA China Kembali Tiba di Nagan Raya

noeh21
TKA China sampai di Banda Nagan Raya. Foto ist
      
IJN - Nagan Raya | Sebanyak 41 orang Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China kembali mendarat di Bandara Cut Nyak Dhien, Kabupaten Nagan Raya.

Sebelumnya, ada 39 orang TKA China yang telah tiba terlebih dahulu beberapa pekan lalu dan kedatangan mereka untuk bekerja di proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 3-4 Kabupaten Nagan Raya.

"41 orang TKA China dari yang direncanakan itu 44 orang, sepertinya yang tiga orang lagi gagal terbang dari China. Mereka datang ke Nagan Raya karena untuk memajukan proyek PLTU,"kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Nagan Raya, Rahmatullah, Jumat 11 September 2020.

Rahmatullah menjelaskan, setiba di Nagan Raya, 41 orang TKA China dari 44 yang direncanakan semua sudah memiliki izin yang dikeluarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI.

41 orang TKA China tersebut langsung diperiksa surat kesehatan. Sedangkan dokumen perizinan telah dikirim terlebih dahulu, seperti Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) dan Notifikasi Tenaga Kerja Asing atau izin bekerja. "Untuk dokumen memang dari kemarin sudah dilengkapi, jadi untuk dokumen sudah ada di tangan kami,"kata Rahmatullah.

Rahmatullah menyebutkan setiba di Nagan Raya, pihaknya telah mengecek suhu tubuh, menerapkan protokol kesehatan, penyemprotan desinfektan, dan memeriksa surat hasil swab yang dibawa TKA tersebut.

Meskipun surat hasil swab yang dibawa TKA tersebut menyatakan bahwa negatif corona, namun Rahmatullah mengaku akan menguji swab kembali sebelum mulai bekerja. "Saat ini 41 TKA China itu sudah dibawa ke lokasi proyek PLTU untuk menjalani isolasi mandiri selama 14 hari,"ungkap Rahmatullah.

Sebelumnya, Bupati Nagan Raya, Jamin Idham telah memanggil pimpinan PT. Meulaboh Power Generation (MPG) sebagai penanggung jawab PLTU agar merekrut pekerja lokal. "Kalau tenaga lokal sebenarnya juga ada, kami sedang mengupayakan,"demikian tutupnya

Penulis: Hendria Irawan
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas