IJN - Aceh Tamiang | Sejumlah petani dari enam kampung (Desa) dalam kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang, mendesak Pemerintah Aceh segera membangun bendungan irigasi guna mengairi areal persawahan mereka.
"Kami berharap sekali pembangunan bendungan irigasi bisa terwujud ditahun ini. Sebagaimana yang telah kami usulkan lewat wakil kami di DPR Aceh," ujar Wagimin (62), petani asal Kampung Matang Ara Aceh, Kecamatan Manyak Payed, Senin petang.
Menurut dia, bendungan pernah dibangun tahun 1986 silam. Kemudian, seiring waktu tidak lagi berfungsi. Terakhir bisa digunakan pertengahan tahun 1990 an.
Ikhwal kebutuhan bendungan tersebut, kata dia, pernah disampaikan kepada Anggota DPR Aceh asal Dapil 7 (Aceh Tamiang-Kota Langsa), Asrizal H Asnawi. Kala itu, masyarakat mengusulkan karena butuhnya irigasi mengairi areal persawahan.
"Selama ini kami mengandalkan pola tanam tadah hujan. Hasil panen kerap menurun dan pernah gagal panen. Kami harap pemerintah peduli agar segera dibangunkan bendungan ini," pinta Wagiman yang mengantungkan hidup dari menanam padi itu.
Datok Penghulu Kampung Matang Ara Aceh, Sukarlan membenarkan adanya usulan warga atas pembangunan bendungan irigasi tersebut.
Informasinya, tambahnya, telah dianggarkan pada APBA 2019 senilai Rp5 miliar rupiah. Dimana, usulan tersebut disampaikan pada saat reses Anggota DPRA, Asrizal H Asnawi tahun lalu.
"Kami dengar sudah dianggarkan. Tapi tidak jelas kenapa belum dimulai pembangunannya. Tentu harapan kami segera terealisasi," imbuhnya.
Dijelaskan, bendungan irigasi yang nantinya dibangun bisa mengairi puluhan bahkan ratusan hektare sawah masyarakat. Meliputi, Kampung Matang Ara Aceh, Matang Ara Jawa, Matang Cincin, Tanjung Neraca bahkan ke Ujung Tanjung dan Dagang Setia.
Ia khawatir, memasuki musim tanam nanti warga kembali dilanda krisis air di persawahan. Bila itu terjadi, ancaman penurunan hasil produksi dan gagal panen kembali menghantui petani.
"Mohon kebijaksaan Bapak Gubernur. Kiranya dipercepat pembangunan bendungan ini. Kami sangat membutuhkannya," harap Sukarlan.
Penulis: Redaksi